
Salah satu rudal cerdas dan yang paling baru, adalah Storm Shadow. Caranya menuju sasaran mirip rudal Tomahawk, tapi rudal ini khusus dirancang untuk menghancurkan target keras seperti bungker dengan cara revolusioner.
Rudal  yang sebijinya US $ 1,1 juta itu menggunakan sistem multi-”hulu ledak”,  hingga dapat menjebol beton yang diperkeras yang tebalnya dua kali dari  yang dapat dilakukan peledak bungker lain.
Sayap, Membuka setelah diluncurkan
Mesin jet turbofan TRI 60-30
Sensor pencitra inframerah untuk mendekati sasaran
Panjang: 5,1 m
Berat: 1.300 kg
Kecepatan: 0,8 kali suara (955 km/jam)
Harga: US $1,1 - 1,2 juta
Storm Shadow terbang menuju sasaran menggunakan dua pemandu: satelit GPS dan Terprom. GPS digunakan untuk memandu rudal menuju sasaran, sementara Terprom dipakai untuk mempertahankan ketinggian terbang rudal yang harus sangat rendah, hingga tak terdeteksi radar pertahanan musuh. Terprom memungkinkan rudal terbang mengikuti kontur permukaan pada ketinggian 30 m.
Sayap, Membuka setelah diluncurkan
Mesin jet turbofan TRI 60-30
Sensor pencitra inframerah untuk mendekati sasaran
Panjang: 5,1 m
Berat: 1.300 kg
Kecepatan: 0,8 kali suara (955 km/jam)
Harga: US $1,1 - 1,2 juta
Storm Shadow terbang menuju sasaran menggunakan dua pemandu: satelit GPS dan Terprom. GPS digunakan untuk memandu rudal menuju sasaran, sementara Terprom dipakai untuk mempertahankan ketinggian terbang rudal yang harus sangat rendah, hingga tak terdeteksi radar pertahanan musuh. Terprom memungkinkan rudal terbang mengikuti kontur permukaan pada ketinggian 30 m.
Rudal  Storm Shadow memperlihatkan debutnya saat digunakan oleh AU Kerajaan  Inggris pada operasi invasi ke Iraq pada tahun 2003, dimana pesawat GR4 Tornado memuntahkan rudal-rudal tersebut terhadap berbagai target di IraK.
Perancis juga mengoperasikan rudal sejenis dengan nama Scalp EG, rudal ini sudah di ekspor ke Yunani dan Itali.  Dan versi Scalp EG yang diberi nama Black Shaheen juga sudah di ekspor ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan negara tetangganya.
Dibawah aturan Missile Technology Control Regime, pihak MBDA  harus mengurangi muatan bahan bakar rudal. Storm Shadow untuk dijual ke  Arab Saudi sehingga jarak tembaknya menjadi kurang dari 300 km.
Betapapun,  yang mengerikan dari bom-bom itu adalah buruknya kualitas data target  yang diprogram ke dalamnya. Pada perang 1991, dua bom laser menghantam  sebuah perlindungan militer di Amariya, distrik di Bagdad, membunuh 400  laki-laki, perempuan, dan anak-anak. 
Pada  1999, di Kosovo, kedutaan besar Cina di Belgrade telah diledakkan  dengan JDAM, membunuh 3 orang. Konon, kedua kasus salah sasaran itu  karena peta yang dipakai masih veris lama.
Peluncuran Rudal :
- Rudal dilepaskan ±400 km dari sasaran
 - Rudal menukik ke ketinggian 30 m dari permukaan untuk menghindari deteksi radar musuh
 - Di dekat sasaran, rudal naik ke ketinggian. Rudal kemudian melepaskan penutup moncongnya, hingga memungkinkan sensor inframerah memindai target
 - Menghancurkan bungker
 
Storm Shadow menggunakan sistem senjata yang disebut Bomb Rodal Ordinance Augmenting Charge (BROACH).  Secara sederhana, bom ini akan meledak beberapa kali. Fase pertama  ditujukan untuk mendekati sasaran dengan menghancurkan pelindungnya,  fase terakhir untuk menghabisi sasaran yang sesungguhnya
Berikut adalah bagaimana cara Storm Shadow meledak :
Berikut adalah bagaimana cara Storm Shadow meledak :
- Sensor inframerah mendeteksi sasaran
 - Ledakan pertama membersihkan tanah dan penutup di atas beton bungker. Ledakan berikutnya yang terarah melontarkan logam panas hingga kedalam 6 meter, menembus atap beton bunker
 - Bom penghancur bunker masuk ke dalam komplek bungker
 - Bom meledak di dalam bungker
 


No comments:
Post a Comment