Farmakologi:
Lovastatin adalah suatu senyawa penurun lipida yang dlisolasi dari strain Aspergillus terreus.
Lovastatin adalah suatu senyawa penurun lipida yang dlisolasi dari strain Aspergillus terreus.
Setelah pemberian oral, Lovastatin yang merupakan suatu lakton yang tidak aktif, akan dihidrolisa menjadi bentuk phydroxyacid. 
Ini  merupakan metabolit utama dan suatu   penghambat dari  3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase Enzim ini  mengkatalis perubahan HMG-CoA menjadi mevalonat dengan cepat dan merupakan tahap batas kecepatan biosintesa kolesterol.  Lovastatin telah terlihat dapat mengurangi konsentrasi kolesterol  lipoprotein densitas rendah (LDL-C) normal maupun yang meningkat.
Pengarah  perubahan induksi Lovastatin pada tingkat-tingkt lipoprotein, termasuk  reduksi pada kolesterol serum, pada kegagalan dan kematian akibat  penyakit kardiovaskular tidak dapat dibuktikan. 
Lovastatin  diabsorpsi dari saluran gastrointestinal dan dihidrolisa di hati  menjadi bentuk p-hydroxy-acid yang aktlf. Lovastatin mengalami ekstraksi  lintas pertama yang luas di hati, tempat utama terjadinya kerja, dan  kurang dari 5% dari dosis Lovastatin oral telah dilaporkan terdeteksi  dalam sirkulasi. 
Konsentrasi  puncak plasma terjadi antara 2-4 jam. Lovastatin dan metabolitnya  p-hydroxyacid secara luas terikat dalam plasma protein. Lovastatin  utamanya diekskresi melalui empedu, kira-kira 83% dari dosis yang  diberikan dibuang melalui feses dan sekitar 10% lewat urine
Indikasi
Lovastatin diindikasikan sebagai tambahan diet untuk :
Indikasi
Lovastatin diindikasikan sebagai tambahan diet untuk :
- Penurunan kadar kolesterol total dan LDLpada penderita hiperkolesterolemla primer (tipe IIa dan llbl), yang tidak ddpat diatasi dengan diet lipid dan obat kolesterol atau tindakan - tindakan non farma-kologi lain.
 - Penurunan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah pada penderita dengan kombinasi hiperkolesteroleima dan hipertrigliseridemia dimana hiperkolesterolemia adalah ketidaknormalan yang utama (tipe IIb hiperlipoproteinemia)
 
Sebelum  memulai pengobatan, harus dihilangkan dahulu penyebab sekunder  hiperkolesterolemia (misal : diabetes mellitus tak  terkontrol,hipotiroidisme,sindroma nefrotik, disproteinemio,penyakit  hati obstruktif, terapi dengan obat lain dan alkoholisme),serta harus  dilakukan pengukuran profil lipid kolesterol total,HDL-C dan  trigliserida.
Kontra Indikasi:
Kontra Indikasi:
- Hipersensitif terhadap Lovastatin
 - Penderita penyakit hati aktif atau peningkatan kadar transaminase serum yang persisten
 - Wanita hamil dan menyusui
 
Peringatan :
- Pemberian harus dihentikan bila terjadi peningkatan sementara transaminase serum yang bersifat asimptomatik (tanpa gejala)
 - Pemeriksaan fungsi hati sebaiknya dilakukan sebelum pengobatan dimulai dan dilakukan secara periodik untuk semua pasien setelah pengobatan dengan Lovastatin
 - Hati-hati pemakaian obat pada penderita yang mengkonsumsikan alkohol dalam jumlah banyak dan atau pasien dengan riwayat penyakit hati
 - Tidak dianjurkan penggunaan pada anak-anak dan remaja, karena khasiat dan keamanannya belum terbukti
 - Pemeriksaan mata dilakukan karena Lovastatin dapat meningkatkan kekeruhan lensa
 - Lovastatin hanya mempunyai efek penurun trigliserida yang sedang dan tidak diindikasikan untuk hipertrigliseridemia (hiperlipidemid tipe I, IV, dan V)
 - Pengobatan dengan Lovastatin hanya pada penderita yang mengalami kegagalan respon terhadap djet rendah kolesterol dan lemak jenuh dan tidak diindikdsikan pada hipertrigliseridemia tanpa kolesterolemia
 - Pemberian bersama gemfibrozil harus hati-hati karena kemungkinan terjadi miopati,rabdomiolisis dan kegagalan ginjal akut. Rabdomiolisis dapat terjadi jika terapi dilakukan bersama dengan imunosupresan pada pasien trasplantasi jantung. Penderita rabdomiolisis dengan atau tanpa gangguan fungsi ginjal yang menerima eritromisin dan Lovastatin harus dilakukan pemantauan ketat
 
Efek Samping:
Lovastatin pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Lovastatin pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Efek samping, biasanya ringan dan sementara, seperti :
- Miopati, rabdomiolisis,artralgia
 - Gangguan saraf kranial,tremor,vertigo,kehilangan ingatan,parestesia, peripheral nerve palsy, neuropati perifer,gelisah,insomnid,depresi
 - Reaksi hipersensitivitas. 7 Gastrointestinal: pankreatitis, anoreksid, mudl, hepatitis, termasuk hepatitis kronik aktlf, cholestatlc jaundice, perubahan lemak dalam hati, muntah
 - Kulit: alopesra, pruritus, perubahan pada kulit mi-salnya nodules, penghilangdn warna, kulit/mukosa kering
 - Reproduksi: ginekomdstia, kehilangan gairah, dis-fungsi erektil
 - Mata: katarak progresif, ophtalmoplegia
 - Kenaikan transaminase, alkalin fosfatase, glutamil transpeptiddse, dan bilirubin; fungsi tiroid abnormal
 
Interaksi Obat:
Pemberian  bersama-sama Lovastatin dengan turunan kumarin memperlihatkan  peningkatan efek antikoagulan warfarin yang menyebabkan peningkatan  waktu protrombin kurang dari 2 detik, Karena itu, padd penderita yang  menggunakan antikoagulan kumarin, waktu protrombin harus diperiksa  ketika dimulai terapi dengan Lovastatin dan sesudahnya
Hati-hati  bila Lovastatin diberikan bersama-sama dengan terapi imunosupresan atau  niasin karena dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot rangka  (rabdomiolisis ddn miopati) 
Dosis:
Pasien harus berada dalam keadaan diet standar obat penurun kolesterol sebelum pemakaian Lovastatin dan harus melanjutkan diet selama pengobatan dengan Lovastatin. Lovastatin sebaiknya diberikan bersama-sama dengan makanan.
Dewasa :
Dosis awal: 20 mg/hari sebagai dosis tunggal diberikan pada waktu makan malam. Rentang dosis yang dianjurkan: 20 - 80 mg/hari sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Dosis maksimal 80 mg/hari.
 
Pasien harus berada dalam keadaan diet standar obat penurun kolesterol sebelum pemakaian Lovastatin dan harus melanjutkan diet selama pengobatan dengan Lovastatin. Lovastatin sebaiknya diberikan bersama-sama dengan makanan.
Dewasa :
Dosis awal: 20 mg/hari sebagai dosis tunggal diberikan pada waktu makan malam. Rentang dosis yang dianjurkan: 20 - 80 mg/hari sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Dosis maksimal 80 mg/hari.
Penyesuaian dosis sebaiknya dibuat dalam interval 4 minggu atau lebih. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan respon pasien.
Pengobatan bersama-sama.
Pada  penderita yang mendapatkan pengobatan Lovastatin bersamaan dengan  obot-obat imunosupresan, sebaiknya dosis Lovastatin dimulai dengan 10  mg/hari ddn tidak melebihi 20 mg/hari. Tingkat kolesterol sebaiknya  dimonitor secara periodik dan sebaiknya dipertimbangkan untuk dilakukan  pengurangan dosis Lovostatin jika tingkat serum kolesterol turun di  bawah rentang yang ditentukan
Penderita dengan gagal ginjal.
Pada  penderita dengan gagal ginjal berat (bersihan kreatinin < 30  ml/menit). jika diperlukan dosis dapat dinaikkan menjadi di atas 20  mg/hari, sebaiknya dilakukan dengan seksama dan hati-hati. 
 Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (25°-30°C).
*Sumber :http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Obat*
No comments:
Post a Comment