Fosil (bahasa Latin: fossa  yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau  bekas-bekas makhluk hidup yang telah menjadi batu atau mineral. Untuk  menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup  sedimen. 
Oleh  para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil  yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di  sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah  punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Sisa kehidupan  tersebut dapat berupa cangkang, gigi, tulang binatang, jejak atau  cetakan yang mengalami pembentukan atau penggantian oleh mineral. Fosil  jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil  adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh  arkeologi.
Catatan  fosil ( fossil record ) adalah susunan teratur di mana fosil mengendap  dalam lapisan/ strata,pada batuan sedimen yang menandai berlalunya waktu  geologis.Semakin atas letak strata tempat fosil ditemukan,semakin muda  usia fosil tersebut. 
Jadi bila bila ditinjau dari kejadiannya, ada bermacam-macam fosil, antara lain:
- Bagian keras yang terawetkan dan menjadi fosil seperti keadaannya semula. Misalnya: tulang,gigi, cangkang
 - Suatu rongga yang terbentuk karena bagian keras yang semula ada, terlarut oleh air dan akibatnya terbentuk rongga yang bentuknya seperti semula.
 - Hasil pembatuan
 - Awetan yang terdapat dalam lapisan seperti batu amber
 - Jejak, lubang, tempat tinggal, kotoran
 
Secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Sisa-sisa organisme.
 - Terawetkan secara alamiah.
 - Pada umumnya padat/kompak/keras.
 - Berumur lebih dari 11.000 tahun.
 
Fosilisasi
Fosilisasi  merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang  terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami  pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat  beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
- Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
 - Mengalami pengawetan
 - Terbebas dari bakteri pembusuk
 - Terjadi secara alamiah
 - Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
 - Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
 
Fosil hidup
Istilah  "fosil hidup" adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang  menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa  fosil hidup antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup  juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki  spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang  tidak memiliki spesies dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini  adalah nautilus.
Tempat penemuan fosil
Kebanyakan  fosil ditemukan dalam batuan endapan (sedimen) yang permukaannya  terbuka. Batu karang yang mengandung banyak fosil disebut fosiliferus.  Tipe-tipe fosil yang terkandung di dalam batuan tergantung dari tipe  lingkungan tempat sedimen secara ilmiah terendapkan. Sedimen laut, dari  garis pantai dan laut dangkal, biasanya mengandung paling banyak fosil.
Proses terbentuknya fosil
Fosil  terbentuk dari proses dari proses penghancuran peninggalan organisme  yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan atau hewan  terkubur dalam kondisi lingkungan yang bebas oksigen. Fosil yang ada  jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus,  kandungan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut  semua sehingga digantikan dengan cetakan.
Pemanfaatan fosil
Fosil  penting untuk memahami sejarah batuan sedimen bumi. Subdivisi dari  waktu geologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada  fosil.Organisme berubah sesuai dengan berjalannya waktu dan perubahan  ini digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang  mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era paleozoikum.  Persebaran geografi fosil memungkinkan para ahli geologi untuk  mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian lain di dunia
*Sumber : http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Paleontologi*  
No comments:
Post a Comment