Tuesday, May 31, 2011

Asam Mefenamat (Mefenamic Acid)


Pemberian dan Penggunaan Obat Ini Harus Di Bawah Pengawasan Dokter 

Farmakologi

Asam mefenamat merupakan kelompok antiinflamasi non steroid (AINS), yang bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzym siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgesik antiinflamasi dan antipiretik

Indikasi:

Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri setelah operasi, nyeri pada persalinan.

Kontra Indikasi

·         Pasien yang hipersensitf terhadap asam mefenamat
·         Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme, alergi rinitis dan urtikaria.
·         Penderita dengan tukak lambung dan usus.
·         Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.

Efek Samping

·         Pada pencernaan : mual, muntah, diare, dan rasa sakit pada abdominal,
·         Pada sistem hematopoetik : leukopenia, eosinophilia, trombocytopenia, dan agranulocytopenia,
·         Pada sistem saraf : rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia.

Peringatan dan Perhatian

·         Sebaiknya diminum sesudah makan
·         Hati-hati jika digunakan pada wanita hamil dan menyusui
·         Keamanan penggunaan pada anak-anak dibawah 14 tahun belum diketahui.

Efek Pada Kardiovaskuler

Gangguan Trombotik Kardiovaskuler

Uji klinis dengan berbagai COX-2 selektif dan AINS nonselektif selama tiga tahun menunjukkan peningkatan resiko gangguan trombotik kardiovaskuler serius, infark miokard dan stroke, yang dapat berakibat fatal.
AINS, baik COX-2 selektif maupun non selektif dapat menyebabkan resiko yang sama. Resiko dapat meningkat pada pasien yang diketahui menderita penyakit kardiovaskuler atau emmiliki faktor resiko penyakit kardiovaskuler. 
Untuk mengurangi resiko efek samping tersebut, AINS, sebaiknya diberikan dengan dosis efektif terendah dan lama pengobatan sesingkat mungkin.

Dokter dan pasien sebaiknya waspada terhadap perkembangan terjadinya efek samping tersebut, walaupun tidak ada gejala gangguan kardiovaskuler, sebelumnya.

Pasien sebaiknya diberikan informasi mengenai tanda dan/atau gejla gangguan kardiovaskuler serius dan langkah yang harus dilakukan, jika tanda dan/atau gejala tersebut muncul.

Belum ada bukti klinis bahwa penggunaan bersama asetosal dapat mengurangi peningkatan resiko efek samping trombotik kardiovaskuler serius oleh AINS. Penggunaan AINS bersama Asetosal justru meningkatkan resiko efek samping serius pada saluran cerna.

Hipertensi

AINS, dapat menyebabkan munculnya hipertensi baru atau memperberat hipertensi yang sudah ada sebelumnya, yang dapat berakibat pada peningkatan insidensi efek sampaing kardiovaskuler.

AINS, dapat menurunkan efek antihipertensi tiazid atau diuretic kuat. AINS, sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada pasien hipertensi. Tekanan darahs ebaiknya dimonitor dengan ketat sejak awal dan selama terapi.

Gagal Jantung Kongestif dan Edema

Retensi cairan dan edema terjadi pada beberapa pasien yang menggunakan AINS, sehingga hati-hati jika diberikan pada pasien dengan retensi cairan atau gagal jantung.

Efek Gastrointestinal

Resiko Ulcerasi, Perdarahan dan Perforasi

AINS dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal serius termasuk inflamasi, perdarahan, ulcerasi, dan perforasi lambung dan usus, yang dapat berakibat fatal. Efek samping serius ini dapat terjadi kapanpun dengan atau tanpa ada gejala peringatan. Hanya satu dari 5 pasien yang mengalami efek samping serius pada saluran cerna atas, menunjukkan gejala. Ulkus pada saluran cerna atas, perdarahan, atau perforasi yang disebabkan AINS terjadi pada sekitar 1% pasien yang diobati, selama 3 – 6 bulan, dan pada kira-kira 2 – 4 % pasien yang diobati selama satu tahun.

Penggunaan yang lebih lama cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping gastrointestinal serius. Namun pengobatan jangka pendek pun bukan berarti tanpa resiko.

AINS sebaiknya diresepkan dengans angat hati-hati pada apsien yang memiliki riwayat penyakit tukak lambung atau perdarahan gastrointestinal sebelumnya. Pasien dengan riwayat tukak peptic dan atau perdarahan gastrointestinal yang menggunakan AINS memiliki resiko terjadinya perdarahan gastrointestinal 10 kali lipat dibandingkan dengan pasien tanpa faktor resiko tersebut.

Faktor-faktor lain yang meningktakan perdarahan gastrointestinal antara lain penggunaan bersama kortikosteroid, atau antikoagulan oral, penggunaan AINS yang lama, merokok, pengguna alcohol, usia lanjut, dan status keadaan umum yang buruk.

Sebagian besar kejadian efek samping gastrointestinal fatal, terjadi pada pasien usia lanjut atau pasien yang lemah. Oleh karena itu, perhatian khusus perlu diberikan dalam pengobatan populasi ini.

Untuk mengurangi resiko efek samping gastrointestinal pada pasien yang diobati dengan AINS, dosis efektif terendah harus diberikan dengan lama pengobatan sesingkat mungkin.

Dokter dan pasien perlu waspada terhadap tanda dan/atau gejala ulcerasi dan perdarahan gastrointestinal, selama terapi dengan AINS. Jika dicurigai adanya efek samping gastrointestinal yang serius, segera lakukan evaluasi serta pengobatan tambahan. Untuk pasien beresiko tinggi, terapi alternative yang tidak melibatkan AINS, sebaiknya perlu dipertimbangkan.

Interaksi Obat

Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan oral dapat memperpanjang prothrombine time.

Dosis:

Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.

Dewasa dan anak >14 tahun :
 
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg, kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam, sesuai dengan kebutuhan.

Over dosis :

Jika terjadi overdosis, maka pasien harus dirangsang muntah atau pasien diberi arang aktif (karbo absorben) untuk menyerap obat.
 
*sumber : http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Obat* 

No comments:

Post a Comment