Monday, November 29, 2010

Penderita HIV Jateng Diprediksi Capai 10.000 Orang

Penderita HIV Jateng Diprediksi Capai 10.000 Orang
Semarang (ANTARA) - Tim HIV/AIDS Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang memprediksi jumlah pengidap virus HIV di wilayah Jawa Tengah hingga saat ini mencapai sekitar 10.000 orang.
Ketua Tim HIV/AIDS RSUP dr. Kariadi Semarang, dr Muchlis AU. Sofro di Semarang, Senin, mengatakan angka sebesar itu merupakan hasil perhitungan kasar yang dilakukan oleh tim dengan berbagai indikator dan tolok ukur.
Namun, kata dia, jumlah penderita yang positif terinfeksi HIV di Jateng yang tercatat per September 2010 baru sebanyak 3.176 orang, berarti masih banyak jumlah penderita HIV yang sampai saat ini belum terdata.
Menurut dia, 90 persen penderita HIV ternyata tidak menyadari dan mengetahui kalau sudah terinfeksi virus tersebut, karena itu pihaknya terus memberikan pengertian dan pemahaman terkait penularan virus HIV.
Ia mengatakan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke klinik "voluntary counseling and testing" (VCT) saat ini tergolong meningkat dibandingkan beberapa waktu lalu, karena masyarakat sudah semakin paham.
"Kami mencatat jumlah pasien di klinik VCT bulan ini sudah mencapai 133 orang, dan mereka yang positif terinfeksi virus itu sebanyak 13 orang. Padahal, jumlah pasien biasanya hanya sekitar 70-80 orang/bulan," katanya.
Hal menarik yang perlu diketahui, kata dia, dari keseluruhan jumlah pasien yang memeriksakan diri ke klinik VCT RSUP dr. Kariadi Semarang, rata-rata pasien yang positif terinfeksi HIV biasanya berkisar 10 persen.
"Itu hampir terjadi setiap bulan, kecenderungannya memang sekitar 10 persen yang ternyata positif. Kenaikan jumlah pasien yang memeriksakan diri ke klinik VCT itu baru terjadi bulan November ini," katanya.
Ia mengatakan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri dipicu banyak hal, mulai dari penyampaian informasi yang benar tentang HIV/AIDS, baik dari media, masyarakat, dan upaya sosialisasi.
Dengan penyampaian informasi yang benar terkait HIV/AIDS, kata dia, stigma atau cap buruk dari masyarakat terhadap penderita semakin berkurang, penderita tak lagi dikucilkan dari lingkungan keluarga atau masyarakat.
"Kalau dulu penderita HIV biasanya datang sendiri untuk berobat, saat ini tak jarang penderita HIV/AIDS yang berobat diantar keluarganya, sebab masyarakat tak lagi memberi stigma buruk kepada pengidap virus itu," katanya.
Memeringati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember mendatang, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mau memeriksakan diri ke klinik-klinik VCT, agar mendapatkan penanganan lebih baik jika ternyata positif.
"Jumlah klinik VCT di Jateng saat ini sudah mencapai 17 unit, dan tujuh di antaranya melayani pengobatan HIV/AIDS, seperti RSUP dr. Kariadi, RS dr. Muwardi Solo, dan RSUD Margono Soekarjo Purwokerto," kata Muchlis.

( Sumber :  http://id.news.yahoo.com/antr/20101129/tpl-penderita-hiv-jateng-diprediksi-capa-cc08abe.html )   

No comments:

Post a Comment