Thursday, November 11, 2010

Hal Mengejutkan Dari Buku Stephen Hawking Mengenai Asal Usul Semesta

Mulai dari ide semesta hingga pythagoras matematika, berikut delapan hal mengejutkan dari buku baru Stephen Hawking, The Grand Design.



Buku ini ditulis bersama dengan rekan fisikawan Stephen Hawking, Leonard Mlodinow dari Caltech. Buku ini berisi jawaban pertanyaan utama mengenai asal usul semesta.

1. Masa lalu adalah kemungkinan
Menurut Hawking dan Mlodinow, mekanika kuantum berhubungan dengan sifat alam dan energi, jika tidak dipaksa memilih, maka hal itu akan menggantung pada ketidakpastian. Bagaimanapun cara kami meneliti masa kini, masa lalu dan masa depan itu tak pasti dan hanya ada pada spektrum kemungkinan.

2. Kekuatan cahaya

Fakta lucunya, sebuah lampu malam 1 watt memancarkan bermiliar-miliar foton tiap detiknya. Foton ini seperti paket cahaya yang mendekat. Membingungkannya, foton bertingkah seperti partikel dan gelombang.

3. Teori segala sesuatu
Menurut Hawking dan Mlodinow, jika ada teori segala sesuatu yang mampu menggambarkan seluruh semesta, teori itu adalah Teori M. Teori M merupakan model yang memiliki semua properti yang dulunya kita kira teori final, katanya. Satu konsekuensi teori ini, semesta tak hanya satu dan memiliki banyak saudara dengan hukum fisik dan properti berbeda.

4. Relativitas umum
Jika banyak yang mengira relativitas umum hanya berlaku pada benda super besar di luar kehidupan normal, seperti galaksi dan lubang hitam, sebenarnya membengkokkan ruang waktu dapat mempengaruhi hal-hal yang kita tahu dan gunakan. Jika relativitas umum tak diperhitungkan dalam sistem navigasi satelit GPS, eror dalam posisi global akan terakumulasi sekitar 10 kilometer tiap harinya, kata buku itu.

5. Ikan tertindas
Beberapa tahun lalu di kota Monza di Italia, seorang pemilik ikan emas dipenjara. Hukum ini dimaksudkan guna melindungi ikan dari sifat alami realitas. Hawking dan Mlodinow membahas hal ini untuk menunjukkan bahwa tak mungkin mengetahui sifat alami realitas.

6. Pythagoras mencuri kredit
Penulis berusaha menegaskan matematikawan Yunani Pythagoras bukan penemu teori Pythagoras. Formula yang menggambarkan hubungan tiga sisi segitiga (a2 + b2 = c2) ternyata telah diketahui lebih dulu. Kaum Babel telah mendokumentasikan ide dasar tablet matematika kuno sebelum Pythagoras muncul pada 570 sebelum masehi.

7. Partikel dasar tak pernah kesepian
Partikel dasar pembangun blok proton dan netron selalu muncul berkelompok, tak pernah sendirian. Tampaknya, kekuatan pengikat partikel dasar meningkat ketika jarak semakin jauh. Maka dari itu, tak pernah ada partikel dasar bebas ditemui. Proton dan netron sendiri terbuat dari tiga partikel dasar.

8. Semesta adalah pencipta dirinya sendiri
Pernyataan paling dibicarakan dalam buku ini adalah kita tak butuh Tuhan untuk menjelaskan apa yang memicu penciptaan semesta. Tak perlu memohon pada Tuhan untuk membuat semesta, tulis Hawking dan Mlodinow. Gantinya, sains akan menjelaskan awal mula semesta. Karena ada hukum gravitasi, semesta dapat dan akan tercipta dengan sendirinya.

( Sumber : http://www.apabae.co.cc/2010/11/hal-mengejutkan-dari-buku-stephen.html )   

1 comment:

  1. In "The Grand Design" Stephen Hawking postulates that the M-theory may be the Holy Grail of physics...the Grand Unified Theory which Einstein had tried to formulate but never completed. It expands on quantum mechanics and string theories.

    In my e-book on comparative mysticism is a quote by Albert Einstein: “…most beautiful and profound emotion we can experience is the sensation of the mystical. It is the sower of all true science. To know that what is impenetrable to us really exists, manifesting itself as the highest wisdom and most radiant beauty – which our dull faculties can comprehend only in their primitive form – this knowledge, this feeling, is at the center of all religion.”

    E=mc², Einstein's Special Theory of Relativity, is probably the best known scientific equation. I revised it to help better understand the relationship between divine Essence (Spirit), matter (mass/energy: visible/dark) and consciousness (f(x) raised to its greatest power). Unlike the speed of light, which is a constant, there are no exact measurements for consciousness. In this hypothetical formula, basic consciousness may be of insects, to the second power of animals and to the third power the rational mind of humans. The fourth power is suprarational consciousness of mystics, when they intuit the divine essence in perceived matter. This was a convenient analogy, but there cannot be a divine formula.

    ReplyDelete