Selain perbedaan suhu yang sangat mencolok antara suhu di siang hari dan suhu di malam hari, fenomena alam yang terjadi di gurun Sahara adalah badai pasir. Badai pasir adalah fenomena meteorologi yang umum terjadi di wilayah arid dan semi-arid, termasuk di gurun Sahara. Badai pasir antara lain disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin dalam suatu wilayah yang luas. Badai pasir umumnya terjadi pada tanah yang kering.
Badai pasir ini dapat sedemikian hebatnya sehingga mampu memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah yang sangat besar dan tepi badai dapat menyerupai dinding pasir setinggi 1,6 km. Badai pasir di gurun Sahara, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan simoom atau simoon (sîmūm, sîmūn), dapat berlangsung selama beberapa jam. Bahkan pernah dilaporkan hingga lebih dari 10 jam. Haboob (həbūb) adalah badai pasir di wilayah Sudan sekitar Khartoum. Haboob berasal dari bahasa arab “hab” yang berarti angin.
Haboob adalah badai pasir akibat dari angin yang bertiup kencang di wilayah gurun. Tingginya bisa mencapai 2000-3000 kaki (bahkan bisa mencapai 5000 kaki atau 1,6 km), berputar menggulung di atas permukaan gurun. Biasanya badai ini selanjutnya diikuti dengan hujan angin yang sangat dahsyat.
Memang sepintas pemandangannya sungguh spektakuler, namun karena badai ini bermaterikan pasir yang berterbangan maka akan sangat mengganggu aktivitas di luar ruangan bahkan sampai dengan zero visibility. Haboob ini biasanya terjadi pada sore hari sebelum matahari terbenam, hari yang cerah pun tiba-tiba dapat berubah menjadi gelap hanya dalam hitungan menit. Badai ini bisa terjadi selama sekitar 1 sampai 3 jam. Badai ini sering menjadi pertanda akan datangnya pergantian musim dari musim dingin ke musim kemarau.
*sumber : http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Bencana%20Alam*
No comments:
Post a Comment