Spoiler for penjelasan menurut HARUN YAHYA:  
 Ubur-ubur   dapat hidup di hampir segala iklim, dan sebagian besar  berbahaya bagi   makhluk lainnya. Ubur-ubur memiliki struktur yang tembus  pandang dan   tentakel (organ menyerupai belalai) yang berjuntai dari  bagian bawah   tubuhnya. Pada beberapa spesies, ada cairan beracun di  dalam   tentakelnya. Ubur-ubur menangkap mangsanya dengan cara  menyemprotkan   racun ini dan membunuh musuh-musuhnya. Ubur-ubur yang  tidak mempunyai   racun tentu saja bukan berarti tidak dapat  mempertahankan diri.   Sebagian di antaranya menggunakan sel yang  menghasilkan cahaya untuk   melindungi dirinya. Mereka bertindak dengan  terencana dan menggunakan   metode untuk menyelamatkan diri dari kura-kura  laut, burung laut, ikan   dan paus, yang semuanya merupakan musuhnya.  Saat ubur-ubur berenang   melarikan diri dari musuh-musuhnya, seluruh  tubuh ubur-ubur memancarkan   cahaya. Tetapi, saat musuh mencoba  menggigitnya, cahaya di bagian   tubuh yang berbentuk lonceng pun padam,  dan tentakel yang masih   bercahaya dilepaskan dari tubuhnya. Dengan cara  ini, musuh-musuh mereka   mengalihkan perhatian pada tentakel tersebut.  Ubur-ubur mengambil   keuntungan dari situasi ini dan segera melarikan  diri.
Seekor serdadu perang Portugis merupakan jenis ubur-ubur raksasa yang juga dikenal sebagai “ubur-ubur biru.” Hewan ini hidup di semua wilayah yang beriklim sedang dan tropis, termasuk di Mediterania (laut Tengah).
Serdadu perang Portugis memiliki organ yang mirip-layar bewarna biru tua yang muncul sampai 20 cm (8 inci) dari permukaan laut. Organ inilah yang memungkinkan hewan berenang dan bergerak. Pada tentakelnya yang berbentuk spiral ada kapsul yang mengandung racun, yang menyebabkan kelumpuhan.
Semua keistimewaan ubur-ubur ini menarik perhatian. Bagaimana mungkin makhluk yang hampir seluruhnya terdiri dari air ini, yang layu dan mati segera bila terkena matahari, menghasilkan zat-zat kimia? Dan bagaimana makhluk ini dapat mengembangkan taktik untuk membingungkan musuh-musuhnya?
Ubur-ubur tidak memiliki mata untuk melihat mangsa dan musuhnya, tidak pula memiliki otak. Makhluk ini hanya berupa massa air seperti agar-agar, walaupun demikian dia menjalankan tingkah laku berakal seperti berburu dengan menggunakan berbagai taktik, dan meloloskan diri dari musuh-musuhnya. Jelaslah bahwa pikiran yang menghasilkan cara-cara pemecahan sedemikian tidak mungkin berasal dari ubur-ubur. Bila kita meneliti setiap potong informasi tentang ubur-ubur dari sudut pandang ini, kita mutlak sampai pada kesimpulan yang sangat penting dan memperluas cakrawala kita. Seseorang yang merenungi ubur-ubur, serta keistimewaan dan tindakannya, akan memahami bahwa hewan ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan hanya mengandalkan dirinya sendiri, dan bahwa hewan tersebut dikendalikan oleh kekuasaan yang memiliki wewenang di atas segalanya. Kekuasaan ini, yang tidak ada bandingannya, adalah milik Allah. Dengan menciptakan sederetan hewan yang mengagumkan dari berbagai jenis, Allah menunjukkan kebijaksanaan-Nya yang tinggi dan pengetahuan-Nya yang tiada tara di dalam makhluk-makhluk ini. Ubur-ubur hanyalah salah satu contohnya.
Seekor serdadu perang Portugis merupakan jenis ubur-ubur raksasa yang juga dikenal sebagai “ubur-ubur biru.” Hewan ini hidup di semua wilayah yang beriklim sedang dan tropis, termasuk di Mediterania (laut Tengah).
Serdadu perang Portugis memiliki organ yang mirip-layar bewarna biru tua yang muncul sampai 20 cm (8 inci) dari permukaan laut. Organ inilah yang memungkinkan hewan berenang dan bergerak. Pada tentakelnya yang berbentuk spiral ada kapsul yang mengandung racun, yang menyebabkan kelumpuhan.
Semua keistimewaan ubur-ubur ini menarik perhatian. Bagaimana mungkin makhluk yang hampir seluruhnya terdiri dari air ini, yang layu dan mati segera bila terkena matahari, menghasilkan zat-zat kimia? Dan bagaimana makhluk ini dapat mengembangkan taktik untuk membingungkan musuh-musuhnya?
Ubur-ubur tidak memiliki mata untuk melihat mangsa dan musuhnya, tidak pula memiliki otak. Makhluk ini hanya berupa massa air seperti agar-agar, walaupun demikian dia menjalankan tingkah laku berakal seperti berburu dengan menggunakan berbagai taktik, dan meloloskan diri dari musuh-musuhnya. Jelaslah bahwa pikiran yang menghasilkan cara-cara pemecahan sedemikian tidak mungkin berasal dari ubur-ubur. Bila kita meneliti setiap potong informasi tentang ubur-ubur dari sudut pandang ini, kita mutlak sampai pada kesimpulan yang sangat penting dan memperluas cakrawala kita. Seseorang yang merenungi ubur-ubur, serta keistimewaan dan tindakannya, akan memahami bahwa hewan ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan hanya mengandalkan dirinya sendiri, dan bahwa hewan tersebut dikendalikan oleh kekuasaan yang memiliki wewenang di atas segalanya. Kekuasaan ini, yang tidak ada bandingannya, adalah milik Allah. Dengan menciptakan sederetan hewan yang mengagumkan dari berbagai jenis, Allah menunjukkan kebijaksanaan-Nya yang tinggi dan pengetahuan-Nya yang tiada tara di dalam makhluk-makhluk ini. Ubur-ubur hanyalah salah satu contohnya.
Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  

liat ukurannya gan
Spoiler for ubur ubur cantik:  

yang ini malah kaya parabola
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  

ini mirip mawar gan
 Spoiler for ubur ubur cantik:  

mirip gambar ilustrasi virus
 Spoiler for ubur ubur cantik:  

kaya parasut
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 Spoiler for ubur ubur cantik:  
 *sumber : http://ruang-unikz.blogspot.com/2011/05/makhluk-tuhan-yang-berbahaya-namun.html*     
No comments:
Post a Comment