Cacing Tanah Untuk Membuat Pupuk Kompos
Sebagian orang kalau mendengar nama ini pasti akan menggeliat tanda geli campur jijik. Cacing tanah, dimana sebagian orang tidak menyukainya karena bentuk tubuhnya yang lembut dan licin memang membuat geli dan jijik.
Namun siapa sangka kalau ternyata cacing tanah merupakan salah satu makhluk yang berguna di dunia ini dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kebiasaannya mengurai sisa-sisa bahan organik dapat membuat cacing tanah menghasilkan pupuk kompos dari kotorannya yang berguna bagi tanaman dan tumbuhan.
Kotoran yang dikeluarkan oleh cacing tanah banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral, dan vitamin. Karena mengandung unsur hara yang lengkap, apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka kotoran cacing yang biasa disebut casting dapat digunakan sebagai pupuk.
Cacing tanah merupakan hewan tak bertulang belakang (avertebrata) yang hidup di tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cacing tanah yang bisa dipergunakan untuk membuat pupuk adalah cacing tanah berjenis Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, dan Pheretima asiatica. Namun sayangnya, ketiga jenis cacing itu masih perlu di impor. Jadi, apakah berbeda jika kita menggunakan cacing tanah dari sekitar rumah sendiri? Ya mungkin berbeda dari banyaknya kandungan unsur haranya saja, tapi tetap bisa juga digunakan untuk pembuatan pupuk kompos.
Cara membuat pupuknya. Siapkan cacing yang akan digunakan. Biasanya, ukuran tempat berkisar sekitar 60 cm x 45 cm x 15 cm, untuk 1500 - 2000 cacing tanah. Atau ukuran tempat bisa juga disesuaikan dengan kehendak kita sendiri menurut banyaknya cacing yang digunakan. Perlu diketahui bahwa dalam satu hari cacing akan memakan makanannya seberat tubuhnya, misalnya bobot satu cacing sekitar 1 gram, maka dalam satu hari cacing akan memakan 1 gram makanan.
Bahan makanan cacing dapat mempergunakan sisa-sisa sayuran, dedaunan, atau kotoran hewan, yang semuanya harus dicacah halus untuk memudahkan cacing memakannya. Dengan demikian, proses pengomposan dengan cara ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik, dan menghasilkan cacing yang menjadi sumber protein hewani bila digunakan sebagai pakan ternak. Di beberapa negara, cacingnya itu sendiri juga bisa dipergunakan untuk membuat kosmetik, bahan untuk obat, atau juga dimakan. Tapi untuk yang terakhir itu, kalau saya sih nanti dulu lah yaou…!
Nah, untuk mengetahui lebih detil lagi mengenai pembuatan pupuk kompos yang menggunakan media cacing ini, elwara mania bisa membaca langsung dari buku membuat pupuk kompos menggunakan media cacing tanah yang bebas dijual di toko-toko buku. Selamat mencoba.
Namun siapa sangka kalau ternyata cacing tanah merupakan salah satu makhluk yang berguna di dunia ini dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kebiasaannya mengurai sisa-sisa bahan organik dapat membuat cacing tanah menghasilkan pupuk kompos dari kotorannya yang berguna bagi tanaman dan tumbuhan.
Kotoran yang dikeluarkan oleh cacing tanah banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral, dan vitamin. Karena mengandung unsur hara yang lengkap, apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka kotoran cacing yang biasa disebut casting dapat digunakan sebagai pupuk.
Cacing tanah merupakan hewan tak bertulang belakang (avertebrata) yang hidup di tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cacing tanah yang bisa dipergunakan untuk membuat pupuk adalah cacing tanah berjenis Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, dan Pheretima asiatica. Namun sayangnya, ketiga jenis cacing itu masih perlu di impor. Jadi, apakah berbeda jika kita menggunakan cacing tanah dari sekitar rumah sendiri? Ya mungkin berbeda dari banyaknya kandungan unsur haranya saja, tapi tetap bisa juga digunakan untuk pembuatan pupuk kompos.
Cara membuat pupuknya. Siapkan cacing yang akan digunakan. Biasanya, ukuran tempat berkisar sekitar 60 cm x 45 cm x 15 cm, untuk 1500 - 2000 cacing tanah. Atau ukuran tempat bisa juga disesuaikan dengan kehendak kita sendiri menurut banyaknya cacing yang digunakan. Perlu diketahui bahwa dalam satu hari cacing akan memakan makanannya seberat tubuhnya, misalnya bobot satu cacing sekitar 1 gram, maka dalam satu hari cacing akan memakan 1 gram makanan.
Bahan makanan cacing dapat mempergunakan sisa-sisa sayuran, dedaunan, atau kotoran hewan, yang semuanya harus dicacah halus untuk memudahkan cacing memakannya. Dengan demikian, proses pengomposan dengan cara ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik, dan menghasilkan cacing yang menjadi sumber protein hewani bila digunakan sebagai pakan ternak. Di beberapa negara, cacingnya itu sendiri juga bisa dipergunakan untuk membuat kosmetik, bahan untuk obat, atau juga dimakan. Tapi untuk yang terakhir itu, kalau saya sih nanti dulu lah yaou…!
Nah, untuk mengetahui lebih detil lagi mengenai pembuatan pupuk kompos yang menggunakan media cacing ini, elwara mania bisa membaca langsung dari buku membuat pupuk kompos menggunakan media cacing tanah yang bebas dijual di toko-toko buku. Selamat mencoba.
( Sumber : http://manfaatcacing.blogspot.com/ )
No comments:
Post a Comment