Showing posts with label Dinosaurus. Show all posts
Showing posts with label Dinosaurus. Show all posts

Friday, June 24, 2011

Dinosaurus

Dinosaurus (Yunani δεινόσαυρος, deinosauros) adalah hewan bertulang belakang.Hidupnya lebih banyak di ekosistem darat.Dinosaurus hidup jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum ada manusia. Dinosaurus merupakan salah satu jenis reptil prasejarah yang hidup pada era Mesozoic. Pada era Mesozoic ini, lapisan tanah terdiri dari 3 kolom geologis, yaitu Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Pada masa itu, dinosaurus mendominasi Bumi selama lebih dari 160 juta tahun, yaitu mulai dari periode Trias Tua (sekitar 230 juta tahun yang lalu) sampai dengan akhir periode Kapur. 
 
Tetapi secara misterius banyak dari dinosaurus ini punah, pada akhir Periode Mesozoic (Cretaceous), pada peristiwa kepunahan Kapur Tersier, 65 juta tahun yang lalu. Pada saat itu terjadi aktifitas vulkanik dan tektonik yang sangat hebat. Banyak teori telah dikemukakan berkenaan dengan kepunahan dinosaurus ini. Teori yang paling banyak diterima secara luas adalah bahwa pada saat itu terdapat asteroid besar yang jatuh ke bumi, Karena besarnya ukuran asteroid ini, gesekan dengan atmosfer bumi tidak membuatnya hancur. Kemudian, asteroid ini menghantam permukaan bumi dan menerbangkan berbagai material ke angkasa, sehingga membentuk awan debu yang sangat tebal yang menutupi atmosfer bumi dalam kurun waktu yang sangat lama dan mengakibatkan gelapnya bumi, karena tidak tertembusnya awan debu ini oleh sinar matahari.

Hal ini tentu saja mengakibatkan perubahan iklim yang sangat hebat, akibatnya dinosaurus tidak dapat menyesuaikan diri (beradaptasi) dan berhentinya proses fotosintesis pada tanaman pada zaman tersebut. Akibatnya banyak tanaman yang mati dan mengakibatkan kematian akibat kelaparan pada dinosaurus herbivora. Kematian dinosaurus herbivora ini mengakibatkan juga kematian pada dinosaurus karnivora akibat kekurangan makanan. Kemudian hal ini mengakibatkan kepunahan dinosaurus dan hanya beberapa mamalia kecil yang dimasa akan datang menjadi penguasa bumi ini. Akan tetapi, kepunahan dinosaurus ini masih penuh dengan misteri.

Meskipun demikian, para ahli Paleontologis masih tetap mempelajari fosil-fosil dinosaurus guna mempelajari tentang dunia prasejarah dinosaurus yang menakjubkan tersebut.

Dinosaurus dibagi dalam dua kelompok berdasarkan bentuk pelvisnya (Tulang panggul), Yang pertama adalah tipe Saurichian (tipe tulang panggul kadal) dan yang kedua adalah tipe Ornithichian (tipe tulang panggul burung). Tipe Surichian kebanyakan dimiliki oleh dinosaurus pemakan daging (karnivora), sedangkan Tipe Ornithichian kebanyakan dimiliki oleh dinosaurus pemakan tumbuhan (herbivora).

Selain jenis dinosaurus seperti yang telah disebutkan diatas, ada juga jenis reptil-reptil lain pada zaman itu seperti jenis reptil terbangseperti Pterodactylus, Dimorphodon, dan Quetzlcoatlus dan reptil laut raksasa, seperti Elasmosaurus, Kronosaurus, dan Ichtyosaurus, serta adanya hewan peralihan diantara reptil dan burung yang diduga merupakan nenek moyang burung "Archaeopteryx".

Sejarah Penemuan Dinosaurus

Pada tahun 1677, Dr. Robert Plot menemukan beberapa tulang yang sangat besar. Saat itu tulang-tulang tersebut diduga sebagai bagian dari tulang gajah raksasa dan diberi nama Scrotum humanum. Hal ini terjadi dua abad sebelum nama “dinosaurus” dimunculkan.

Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Ketika ia menemukan sebuah tulang yang berkilau ditimpah sinar matahari, ia membawa tulang tersebut pulang untuk ditunjukkan kepada suaminya, Dr. Gideon Mantell, dokter Inggris dan pemburu fosil amatir. Dr Mantell sangat terkejut karena tulang binatang yang dibawa isterinya, ternyata mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern. Ia menyimpulkan bahwa tulang ini adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana). Dr. Mantell, kemudian dikenal sebagai orang yang mempopulerkan jaman reptil-reptil.

Tak lama setelah fosil pertama ini ditemukan, banyak fosil-fosil dinosaurus lainnya yang ditemukan. Salah satunya adalah fosil ibu jari "Iguanodon". Dinosaurus ini dinamai demikian dikarenakan sebagian struktur tubuhnya mirip dengan struktur tubuh Iguana. Akan tetapi, dengan ukuran yang lebih besar. Pada mulanya, fosil ibu jari "Iguanodon" ini diperkirakan merupakan tanduk dari iguanodon karena ibu jari ini sangat keras dan tajam. Tetapi penyelidikan telah menunjukkan bahwa fosil ini merupakan ibu jari "Iguanodon", bukan tanduk. Mungkin ibu jari ini digunakan untuk mempertahankan diri. Dinosaurus ini merupakan salah satu jenis dinosaurus pemakan tumbuhan (herbivora).

Meskipun fossil dinosaurus telah dikenal setidaknya sejak 1818, tetapi istilah atau takson dinosaurus (Inggris, dinosaur), baru diperkenalkan oleh seorang ahli anatomi dan paleontologi Inggris, Sir Richard Owen, pada 1842. Sir Richard Owen adalah paleontog yang sangat kuat menentang teori evolusi Charles Darwin. Kata ini berasal dari bahasa Yunani δεινός (deinos) yang berarti menakutkan, mengerikan, kuat, atau hebat; dan σαύρα (sauros), yang berarti kadal atau reptil. Nama taksonomi ini sering diinterprestasikan sebagai rujukan pada gigi, cakar dan ciri lain dari dinosaurus yang mengerikan.  

Istilah dinosaurus kadang juga digunakan secara tidak resmi untuk menggambarkan reptil prasejarah lain seperti pelycosaurus Dimetrodon, pterosaurus yang bersayap serta ichthyosaurus, plesiosaurus dan mosasaurus, meskipun tak satupun dari hewan-hewan ini yang merupakan dinosaurus. Selain itu, dalam bahasa Inggris sehari-hari "dinosaur" kadang-kadang dipakai untuk menggambarkan benda atau orang kolot atau gagal.

Penemuan Fosil diberbagai tempat

Sejak ditemukannya fosil-fosil dinosaurus oleh  Dr. Mantell, tidak lama kemudian, fosil-fosil dinosaurus lain, juga ditemukan di beberapa benua lainnya, mulai dari yang jauh di utara seperti Alaska, sampai jauh ke selatan seperti Antartika. Fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan itu, terdiri dari berbagai ukuran, bentuk, dan jenis. Ada yang berukuran kecil seperti ayam, tetapi ada pula yang berukuran sangat besar, dengan berat mencapai 8 ton. Banyak dari antara dinosaurus tersebut memiliki struktur tulang yang lain dari biasanya.  

Dinosaurus yang terbesar mempunyai panjang lebih dari 100 kaki (30 m) dan tinggi hingga 50 kaki (15 m), contohnya antara lain Argentinosaurus, Seismosaurus, Ultrasaurus, Bracchiosaurus dan Supersaurus. Dinosaurus yang terkecil, seperti Compsognathus, memiliki ukuran sebesar ayam. Tetapi pada umumnya ukuran dinosaurus terletak diantaranya.

Pada saat itu, dinosaurus terbesar, yang diketahui, hanya ada tiga, yaitu Megalosaurus, Iguanodon dan Hylaeosaurus. Dinosaurus paling tua yang dikenal adalah Eoraptor. Dinosaurus ini diperkirakan hidup sekitar 228 juta tahun yang lalu. Dinosaurus ini adalah salah satu jenis dinosaurus pemakan daging.

Perkembang-biakan

Dinosaurus pada umumnya berkembang biak dengan cara bertelur. Meskipun demikian, sampai saat ini masih belum diketahui, bagaimana cara mereka kawin. Dinosaurus tidak dapat terbang dan juga tidak ada yang hidup di air. Ini juga bukan berarti tidak ada binatang purba yang dapat terbang atau hidup di air.

Pada umumnya dinosaurus adalah binatang pemakan tumbuhan (herbivora), contoh, Triceratops. Sauropods, adalah dinosaurus pemakan tumbuhan, terbesar yang berjalan di atas tanah, tetapi ukuran tersebut masih lebih kecil dibanding ikan paus biru.

Beberapa dinosaurus masuk dalam golongan binatang pemakan daging (carnivora), contoh Tyrannosaurus rex. Tulang rahang Tyrannosaurus rex, panjangnya 6 kaki dan gigi memiliki panjang sampai 6 inchi, ini tentunya sangat cocok dengan nama “kadal yang mengerikan”.

Sampai saat ini masih sangatlah sulit untuk mengetahui bagaimana suara dinosaurus, bagaimana tingkah lakunya, bagaimana mereka kawin, apa warnanya, bahkan untuk mengetahui apakah fosil itu jantan atau betina, juga masih sulit. Dinosaurus yang hidup pada masa berbeda, banyak memiliki ciri yang berbeda pula.
  • Beberapa diantaranya berjalan dengan dua kaki (disebut bipedal), sedangkan beberapa lainnya, berjalan dengan empat kaki (berkaki empat). Tetapi beberapa yang lain dapat berjalan, baik dengan dua kaki maupun empat kaki.
  • Beberapa dinosaurus dapat berlari kencang, seperti Velociraptor, sedangkan beberapa lainnya, jalannya lambat, seperti Ankylosaurus.
  • Beberapa dinosaurus memiliki bagian berbentuk lempeng-lempeng yang keras di punggungnya. Juga ada beberapa yang memiliki tanduk atau semacam mahkota di kepalanya, adanya juga yang memiliki ciri seperti sepatu berduri, atau hiasan tambahan lainnya.
  • Beberapa mempunyai kulit bergelombang yang tebal, dan beberapa lainnya bahkan mempunyai bulu-bulu yang masih primitif.
Pada saat dinosaurus hidup, benua-benua di bumi masih merupakan satu kesatuan dan tidak dipisahkan oleh lautan. Benua-benua tersebut membentuk satu kesatuan daratan yang sangat luas yang disebut Pangaea. Saat itu temperatur bumi lebih hangat daripada sekarang.

Genus

Sampai saat ini sudah terdapat lebih dari 500 genus dinosaurus dan lebih banyak lagi spesiesnya. Setiap beberapa bulan, bahkan setiap beberapa minggu, ditemukan jenis yang baru. Beberapa dinosaurus, mirip sekali dengan burung, bahkan diduga merupakan nenek moyang burung yang ada pada saat ini. Semua yang tertinggal dari dinosaurus, hanya berbentuk fossil, yang mungkin juga berasal dari burung. Fossil-fosil dinosaurus telah banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, bahkan mungkin juga ada di dekat tempat tinggal kita. Sepuluh ribuan jenis burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan sebagai dinosaurus.

Penemuan burung primitif tahun 1861 Archaepteryx, pertama kalinya memberi petunjuk kekerabatan erat antara dinosaurus dan burung. Selain adanya kesan bulu yang memfosil, Archaeopteryx sangat mirip dinosaurus pemangsa, berukuran kecil Compsognathus. Sejak itu penelitian telah mengidentifikasi dinosaurus theropoda paling mungkin sebagai nenek moyang langsung dari burung. 

Pada umumnya paleontolog sekarang menganggap bahwa burung adalah satu-satunya dinosaurus yang masih bertahan, dan beberapa menyarankan bahwa dinosaurus dan burung mesti dikelompokkan dalam satu kelas biologi. Selain burung, buaya adalah kerabat dekat lain dari dinosaurus, anggota Archosauria, yang bertahan sampai kini. Archosauria adalah kelompok reptil yang muncul pertama kali pada periode Perm sangat tua dan mendominasi pada periode Trias tengah.

Selama paruh pertama dari abad ke 20, banyak komunitas ilmuwan percaya dinosaurus sebagai hewan berdarah dingin yang bodoh dan lambat. Namun, banyak penelitian yang dilakukan sejak tahun 1970-an (disebut renaisans dinosaurus) telah mendukung pandangan bahwa dinosaurus adalah binatang yang aktif dengan metabolisme yang tinggi dan adaptasi yang beragam untuk interaksi sosial. Perubahan yang dihasilkan pada pemahaman ilmiah tentang dinosaurus lambat laun tersaring menjadi kesadaran populer.

Sejak fosil dinosaurus pertama dikenali pada awal abad sembilan belas, rangka dinosaurus yang dirangkai menjadi pertunjukan yang poluler di museum-museum di seluruh dunia. Dinosaurus menjadi budaya dunia dan terus populer.

Brontosaurus, kesalahan rekonstruksi

Kalau kita mengunjungi museum dinosaurus kelas dunia, kita akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan tengkorak yang telah digali dari bumi, semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar, yang pernah hidup di bumi. Tetapi ketika tulang-tulang itu disusun, para ilmuwan tidak selalu dapat melakukan rekonstruksi yang akurat. Sebagai contoh, banyak orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya Brontosaurus itu adalah sebuah kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah, pada fosil badan yang salah pula.

Dua peneliti dari Institut Carnegie, telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di museum Carnegie sendiri, telah menempatkan kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.

Dalam artikel “Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head” (Pittsburgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya, sebab Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat mencek hal ini dalam Marsh’s Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.

Kemudian setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Apatosaurus. Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).

Rekonstruksi Dinosaurus

Sangat penting untuk diketahui bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana sesungguhnya wujud makhluk tersebut.

Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks, dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang masih utuh.

Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan. Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi dinosaurus yang telah menjadi fosil. Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka.

Sebagai contoh mari kita meneliti fosil Unenlagia comahuensis yang ditemukan oleh paleontologi Fernando Novas yang dimuat di harian Kompas, Senin, 26 Mei 1997. Dari tulang yang ada maka ia mencoba menyusun suatu makhluk dinosaurus yang nantinya berevolusi menjadi burung.
 
*sumber : http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Dinosaurus*  

Thursday, June 23, 2011

Albertosaurus



Albertosaurus relatif mirip dengan Tyrannosaurus rex (T. rex), hanya, sedikit lebih kecil dari T. Rex, dan hidup beberapa juta tahun lebih awal. Albertosaurus termasuk pemakan daging (karnivora), yang memakan dinosaurus pemakan tumbuhan. Albertosaurus hidup pada akhir periode cretaceous, sekitar 76 – 74 juta tahun yang lalu, pada era Mesozoic dari reptil.

Albertosaurus berjalan pada kedua tungkainya dan mempunyai kepala yang besar dengan gigi-gigi yang tajam dan runcing seperti gergaji. Ia mempunyai 2 jari tangan pada lengannya yang pendek. Ekornya panjang, yang memberikan keseimbangan saat berputar secara cepat. Kaki belakangnya sangat kuat dengan dilengkapi dengan cakar pada ketiga jari kakinya. 
Terdapat beberapa pertentangan pendapat tentang apakah theropods seperti T. rex, Giganotosaurus, Albertosaurus, dan Allosaurus, yang berlengan pendek dapat berlari sangat kencang, sebab jika benar maka ketika jatuh, lengannya yang pendek ini, tidak akan patah dan cedera parah. Ini berarti bahwa theropod- theropod yang besar, pergerakannya akan lambat.

Tinggi Albertosaurus dari kepala sampai ke kaki mencapai 30 kaki (9 m) tetapi jika sampai paha, tingginya sekitar 11 kaki (3,4 m). Berat rata-rata sekitar 2.500 kg, tapi ada yang mencapai 3 ton.

Rahang bawah mempunyai antara 14 - 16 gigi, sedangkan rahang atas smempunyai antara 17 - 19 gigi. Albertosaurus hidup dengan memakan dinosaurus pemakan tanaman 

Albertosaurus mempunyai otot kaki yang kuat untuk berlari dengan sangat cepat. Dari pengamatan diketahui bahwa T. rex yang berbobot 6 ton dengan tinggi 20 kaki , hanya dapat berlari  20 mph (30 kph), sebab jika jatuh, akan berakibat fatal. Albertosaurus yang mempunyai massa tubuh lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil.  Dinosaur ini akan dapat pulih setelah jatuh dan karena lebih kecil, maka ia termasuk pelari yang cepat.

Paleontologist, Philip Currie menemukan 9 fosil Albertosaurus sarcophagus secara bersama-sama. Karena dinosaurus-dinosaurus itu umurnya berbeda-beda, kemungkinan berasal dari kelompok yang hidup bersama-sama. Pemikiran bahwa predator-predator ini berburu bersama-sama adalah sangat menakutkan.

Dr. Bruce Rothschild, dari Pusat Arthritis, Northeast Ohio, telah menemukan bukti adanya 14 tulang iga yang patah, pada seekor Albertosaurus, yang mencerminkan adanya cedera, yang mungkin terjadi saat  jatuh, ketika sedang berlari.

Pada tahun 1995, James Farlow dari Indiana-Purdue University menyatakan bahwa T.rex yang besar tidak akan dapat berlari lebih dari 20 mph (32 kph), karena jika ini terjadi, pastilah ia akan cedera sangat hebat bahkan dapat terbunuh,  saat jatuh. Farlow mengatakan bahwa analisa sama dengan teorinya , karena lebih kecil dari T. rex (massa tubuh yang lebih kecil akan memberikan dampak yang lebih kecil), sehingga binatang ini dapat memiliki kemampuan untuk sembuh, ketika jatuh saat berlari. Karena Albertosaurus lebih kecil dari T. rex, kemungkinan ia juga dapat berlari lebih cepat.

Penemuan Fosil-fosil

Fosil Albertosaurus pertama kali ditemukan oleh Joseph Burr Tyrrell di Kanada bagian barat, pada tahun 1884. Tetapi nama Albertosaurus, pertama kalinya diberikan oleh H. F. Osborn, pada tahun yang sama. Beberapa fosil Albertosaurus telah ditemukan di Alberta, Kanada dan USA bagian barat. Fossils yang disebut sebagai Gorgosaurus adalah contoh dari Albertosaurus yang lebih muda. Tapi Gorgosaurus sekarang dipercaya merupakan tyrannosaurus dari genus yang berbeda. 
 
*sumber :http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Dinosaurus*  

Wednesday, June 22, 2011

Ceratosaurus




Ceratosaurus tergolong dinosaurus pemakan daging (Karnivora), dan masuk dalam famili "horned lizards (Kadal bertanduk atau Ceratosauridae), yang hidup selama periode Jurassic akhir, sekitar 156 – 145 juta tahun yang lalu. Selain sebagai pemakan daging (Karnivora), Ceratosaurus juga memakan bangkai.

Anatomi

Ceratosaurus merupakan predator yang sangat kuat, berjalan dengan menggunakan kedua kakinya yang sangat kuat, lehernya berbentuk ”S”, dan mempunyai tanduk yang pendek di atas moncongnya. Ia mempunyai ekor yang panjang, tubuh yang besar dan tulang yang berat. Tangannya pendek dengan masing-masing memiliki 4 buah jari, yang menunjukkan sebagai dinosaurus primitif dengan cakar yang tajam..

Matanya besar, itulah yang kemungkinan menyebabkan Ceratosaurus memiliki luas pandangan yang sangat baik..Ceratosaurus mempunyai tanduk pendek di atas moncongnya dan tonjolan tulang yang pendek di atas kedua alisnya. Tanduk ini berguna untuk menarik perhatian atau untuk bertarung dengan Ceratosaurus jantan lainnya, khususnya dalam memperebutkan Ceratosaurus betina.

Seperti halnya pada binatang pemburu pada umumnya, ia memiliki rahang yang besar dan kuat dengan gigi-gigi yang panjang dan tajam.

 

Bagian Kepala

Kepala Ceratosaurus proporsinya relatif besar jika dibanding besar tubuhnya. Pada masing-masing premaxillanya hanya terdapat tiga buah gigi dan di rahang atasnya terdapat 12 – 15 gigi. Sedangkan di rahang bawah terdapat 11 – 15 gigi.
 

Tanduk

Tanduk yang terdapat di atas hidungnya merupakan tambahan atau dibentuk dari tulang hidung. Pada Ceratosaurus muda, tanduk ini masih terbelah dua dan belum menyatu. Selain tanduk yang besar di atas hidungnya, juga terdapat tonjolan tulang seperti tanduk yang lebih kecil, di depan mata kanan kiri, sama seperti yang terdapat pada Allosaurus Tonjolan ini terbentuk dari pembesaran tulang lakrimalis.

Marsh (1884) menyatakan bahwa tanduk di atas hidung Ceartosaurus diduga merupakan senjata yang sangat ampuh baik pada saat menyerang maupun saat bertahan dan ini didukung oleh Gilmore (1920). Meskipun pendapat saat ini pada umumnya, tidaklah demikian.  Norman (1985) meyakini bahwa tanduk tersebut bukanlah untuk melindungi diri dari musuhnya, tetapi mungkin untuk menjaga diri terhadap sesame Ceratosaurus dalam memperebutkan betinanya. Paul (1988) juga menyatakan hal yang sama.

Rowe dan Gauthier (1990) lebih lanjut menyatakan bahwa tanduk tersebut mungkin digunakan untuk  menarik perhatian saja dan tidak untuk konfrontasi fisik. Jika untuk menarik perhatian, maka benarlah kalau tanduk tersebut memiliki warna yang cerah.

Berat Badan

Bagi dinosaurus pemakan daging, Ceratosaurus termasuk dinosaurus yang memiliki tubuh yang besar, dengan berat sekitar 0,5 – 1 ton.  Marsh (1884) menyatakan bahwa berat Ceratosaurus kurang lebih setengah dari berat kebanyakan Allosaurus. Di Predatory Dinosaurs of the World, yang dipublisikan pada tahun 1988, Gregory S. Paul, memperkiakan bahwa C. nasicornis, berat sekitar 524 kilograms (1,160 lb).

Fosil femur yang sangat besar, yang ditemukan di Cleveland-Lloyd Quarry merupakan contoh dari Ceratosaurus yang lebih besar dan lebih berat. Paul memperkirakan berat Ceratosaurus ini mencapai sekitar 980 kilograms (2,200 lb).

Fosil C. dentisulcatus yang ditemukan Paul, kemudian hari dinilai ulang oleh James H. Madsen dan  Samuel P. Welles. Suatu gambaran yang lebih rendah diberikan oleh John Foster, seorang ahli dari “Morrison Formation”, pada tahun 2007. Foster menggunakan persamaan yang diajukan oleh J.F. Anderson dan kawan-kawannya untuk memperkirakan massa dinosaurus dari panjang tulang paha, menyatakan bahwa berat C. magnicornis adalah 275 kg dan C. dentisulcatus. Beratnya 452 kg

Panjang Badan

Panjangnya sekitar 15 – 17 kaki (4,5 – 5,3 meter), tetapi belum jelas apakah itu sudah merupakan panjang dari pertumbuhan maksimumnya. David B. Norman (1985) memperkirakan, panjang maksimumnya mencapai 20 kaki (6 m). Bahkan di Cleveland-Lloyd Quarry, pada tahun 1960, ditemukan Ceratosaurus yang sangat besar dengan panjang mencapai 30 kaki (8.8 m).

Ceratosaurus dapat ditemukan di Arizona, Colorado dan pegunungan Rocky di Utah, Amerika Utara, Spanyol, Asia dan Tanzania (Afrika)
Salah satu tanda pengenal yang mudah kita temukan adalah adanya tanduk di atas moncong. Tanda-tanda lainnya adalah ekornya yang panjang dan besar serta memiliki tangan yang kuat yang masing-masing memiliki 4 buah jari, yang menunjukkan bahwa Ceratosaurus termasuk dinosaurus primitif. Hal lain yang menarik pada dinosaurus ini adalah menyatunya tulang pinggul dan kaki, yang mirip pada burung. Tungkai dan kakinya sangat kuat, sehingga memungkinkan Ceratosaurus berlari cukup kencang untuk memburu mangsanya atau melarikan diri dari musuhnya. Kepalanya yang besar, rahangnya yang kuat dan giginya yang kuat dan tajam, menjadi senjata utamanya dalam membunuh mangsanya.
Ceratosaurus hidup berkelompok dan mereka akan menyerang bersama-sama jika berhadapan dengan sauropods yang sangat besar. Ceratosaurus bersaing dengan predator-predator raksasa seperti Allosaurus dalam berburu iguanodonts, stegosaurs, sauropods

Seperti halnya kelompok theropod, ceratosaurus memiliki intelegensi yang cukup tinggi dibanding dinosaurus lainnya (diukur dari perbandingan relatif antara besarnya postur tubuh dengan berat otaknya)

Nama Ceratosaurus pertama kali diberikan oleh paleontologist, Othniel C. Marsh, tahun 1884, yang menyatakan bahwa Ceratosaurus merupakan seorang perenang yang baik, seperti halnya jenis buaya pada umumnya, karena memiliki tubuh yang panjang dan ekor yang pipih.
Panjang ekor Ceratosaurus kurang lebih separo dari total panjang badannya. Ekornya ramping dan sangat fleksibel, dengan tulang belakang yang panjang

Penemuan Fosil


Fosil Ceratosaurus ditemukan di Cleveland Lloyd Dinosaur Quarry, yang terletak di tengah-tengah kota Utah dan Dry Mesa Quarry di Colorado. Jenis spesies yang dijelaskan oleh O.C. Marsh, pada tahun 1884 dan dijelaskan lebih lanjut oleh Gilmore, pada tahun 1920, adalah jenis spesies Ceratosaurus nasicormis. Kerangka dari Ceratosaurus nasicormis telah dicoba dirangkai kembali oleh O.C.Marsh, pada tahun 1896. Dua spesies lainnya, dijelaskan pada tahun 200, yaitu C. magnicormis dan C. dentisulcatus

Spesies C. magnicornis mempunyai tanduk yang lebih bulat tetapi tingginya sama dengan C. nasicornis. Spesies C. dentisulatus lebih tinggi lagi yaitu lebih dari 7 meter, tetapi tanduknya tidak begitu nampak Para ahli dari Portugis baru-baru ini mencoba menjelaskan tentang C. dentisulcatus (Mateus et al 2006). Spesies-spesies lainnya, antara lain, C. ingens dan C. stechowi, juga sudah mulai diidentifikasi, tetapi bukti-bukti masih belum lengkap

Paleobiologi

Ceratosaurus hidup berdampingan dengan dinosaurs lain seperti Allosaurus, Torvosaurus, Apatosaurus, Diplodocus, dan Stegosaurus. Ceratosaurus berkompetisi dengan Allosaurus dalam hal mencari mangsa.  Ceratosaurus lebih kecil dari Allosaurus, dengan panjang 6 – 8 meter (20 – 27 kaki), tinggi sekitar 2,5 meter (8 kaki) dan berat 500 kg – 1 ton. 

Ceratosaurus mempunyai badan yang lebih panjang dan lebih fleksibel, dengan ekor yang secara proporsional mencapai separo dari pnjang badannya, se[erti halnya bangsa buaya. Ini yang menjadi dasar adanya dugaan bahwa Ceratosaurus adalah perenang yang baik daripada Allosaurus.

Sebuah studi, yang dilakukan oleh Bakker menunjukkan bahwa pada umumnya Ceratosaurus berburu mangsa yang berada di air, seperti ikan dan buaya, Stui ini juga menyatakan bahwa, kadang-kadang Ceratosaurus dewasa dan yang masih muda makan bersama-sama. Tapi bukti ini masih menjadi perdebatan dan karena bekas gigi-gi Ceratosaurus sangat sering terdapat pada fosil-fosil dinosaurus yang menjadi mangsanya. Diduga bangkai dari predator-predator yang lebih kecil maupun yang besar, juga menjadi mangsanya.

Klasifikasi
Kingdom                  : Animalia
Phylum                    : Chordata
Class                      : Sauropsida (Archosauria)
Superorder               : Dinosauria
Order                       : Saurischia
Suborder                  : Theropoda
Infraorder                  : Ceratosauria
Family                     : Ceratosauridae
Genus                     : Ceratosaurus
 
Beberapa spesies Ceratosaurus
  • C. nasicornis (Marsh, 1884)
  • C. dentisulcatus (1995)
  • C. magnicornis
  • C. ingens (Janensch, 1920)
  • C. stechowi
  • C. meriani
  • C. roechlingi (Janensch, 1925)
*sumber :http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Dinosaurus*   

Kronosaurus


Kronosaurus mempunyai leher yang pendek, seekor reptile laut pemakan daging sepanjang 30 kaki (9 meter). Ia mempunyai 4 sirip, dua di depan dan dua di dekat ekornya yang pendek. Kepalanya besar dengan rahang yang sangat kuat. Kepalanya bisa mencapai 9 kaki ( 2,7 meter), ini sekitar sepertiga panjang badannya. Beratnya dapat mencapai sekitar 20 ton. Giginya terdapat disekeliling rahangnya yang dapat memotong kulit dan cephalopods.

Kronosaurus hidup di laut lepas sekitar Australia selama periode Cretaceous awal. Kronosaurus sebenarnya bukanlah dinosaurus, tetapi merupakan suatu plesiosaurus, tipe lain dari reptil. Plesiosaurus mungkin merupakan suatu perkembangan dari Nothosaurus atau Pistosaurus, pertengahan Triassic reptil.
Kronosaurus meletakkan telurnya di sarang yang ia gali di pasir, sebagaimana penyu laut saat ini.

Pola Hidup

Kronosaurus hidup di laut lepas dan bernapas dengan udara. Pada beberapa Plesiosaurs ditemukan batu-batu kecil di perutnya; ini berguna untuk membantu mencerna makanannya atau sebagai pemberat untuk membantunya menyelam. Mereka diduga meletakkan telurnya di pasir pantai, seperti penyulaut saat ini.

Makanan

Kronosaurus makan ikan, moluska, reptil dari segala ukuran, dan cephalopods, seperti misalnya ikan hiu, kura-kura dan plesiosaurus. Pada fosil plesiosaurus dan penyu telah ditemukan di rongga perut Kronosaurus. Kronosaurus mempunyai rahang yang sangat kuat dan gigi-giginya  yang tajam, berada di sekeliling rahangnya, yang mampu merobek kulit. Kronosaururs merupakan salah satu predator laut yang top pada era Mesozoic.

Pergerakan

Kronosaurus berenang dengan menggunakan empat buah siripnya seperti yang terdapat pada penyu saat ini. Mereka diduga juga mampu berjalan di daratan.

Klasifikasi

Kronosaurus adalah plesiosaur, reptil laut, bukan dinosaur. Kronosaurus termasuk kelompok berikut:
Vertebrata
Tetrapoda
Diapsida
Sauropterygia (termasuk plesiosaurs dan nothosaurus).
(Order) Plesiosauria
(Superfamily) Pliosauroidea (mempunyai kepala yang besar dengan rahang yang sangat kuat, lehernya pendek. Yang termasuk kelompok ini  meliputi: Macroplata, Peloneustes, Liopleurodon, Kronosaurus, dan sebagainya.
Family Dolichorhynchopidae - Kronosaurus
Penemuan Fosil-fosil

Fosil-fosil Kronosaurus telah ditemukan di Queensland , Australia tahun 1889 oleh A. Crombie dan awalnya dianggap sebagai ichthyosaur. Namun, fosil yang ditemukan di Colombia, Amerika Selatan, tahun 1992, juga mungkin makhluk ini. Nama Kronosaurus pertama kali dilontarkan oleh Longman, pada tahun 1924.

Kerangka Kronosaurus yang paling terkenal, terdapat di Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang dijuluki sebagi Plasterosaurus, oleh beberapa ahli karena untuk menyusun kerangka ini digunakan plester.

Kerangka Kronosaurus ditemukan oleh Ekspedisi Harvard di tahun 1931 – 1932. Kerangak ini dapat keluar karena adanya peledakan pada karang oleh asisten pemimpin ekspedisi, yang dikenal sebagai orang yang senang menggunakan dinamit. 
*sumber : http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Dinosaurus* 

Deinonychus

 

Deinonychus adalah dinosaurus Saurischia yang termasuk dalam kelompok Therapoda. Meskipun tubuhnya kecil,  Deinonychus adalah pemangsa yang sangat cekatan. Kerangka Deinonychus ditemukan ditahun 1964 oleh ahli fosil John Ostrom dan Grant Meyer, di daerah Bighorn Basin, Montana bagian selatan. Nama Deinonychus, sebenarnya baru diberikan oleh Ostrom, pada tahun 1969. Nama ini berasal dari bahasa Yunani, yang artinya "cakar yang mengerikan".

Pada saat itu, sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa dinosaurus adalah makhluk yang bodoh. Ostrom mengatakan bahwa tengkorak yang besar dan kaki yang kuat dari Deinonychus membuktikan bahwa makhluk ini pintar dan pembunuh yang tangkas.

Deinonychus mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Velociraptor, dinosaurus kejam yang dapat dilihat di film Jurassic Park (1993). Dalam kehidupan yang sebenarnya, Velociraptor panjangnya hanya 1.8 meter, termasuk ekornya. Pemangsa yang ada di film tersebut adalah Deinonychus; namun kedua makhluk buas ini tidak hidup di zaman Jurassic.

Deinonychus  memiliki panjang sekitar 3 – 3.3 meter; tinggi1 - 1, 8m  dan bobot sekitar 45 – 75 kilogram. Makanan Deinonychus adalah dinosaurus pemakan tumbuhan, baik yang masih hidup atau sudah mati.
Kepalanya memiliki panjang sekitar 30 cm dan dilengkapi dengan otot-otot rahang yang sangat kuat. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, otak Deinonychus, termasuk yang terbesar diantara dinosaurus lainnya. Deinonychus, diduga juga lebih pintar dibanding dinosaurus-dinosaurus lainnya. Matanya besar dan menatap ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa indera penglihatannya, merupakan indera utama dalam upaya menemukan mangsanya.
Deinonychus dilengkapi dengan sederetan gigi seperti gergaji dan cakar melengkung yang tajam, dinosaurus pembunuh ini adalah salah satu dari pembunuh paling cerdik pada masanya. Deinonychus mungkin berburu dalam kelompok untuk melacak dan menyerang mangsa yang jauh lebih besar.

Deinonychus memiliki cakar sabit  berukuran besar yang ada di kedua kaki depan yang masing-masing terdiri dari tiga cakar; dan cakar belakang, yang melengkung tajam. Para ilmuwan memperkirakan bahwa jika Deinonychus menggunakan cakarnya yang mematikan, maka akan dapat meninggalkan luka yang parah hingga sepanjang 1 meter, pada korbannya.
Deinonychus adalah hewan bipedal, yang artinya berjalan dengan kedua kakinya. Dinosaurus ini memiliki gerak yang sangat cepat, lincah dan cekatan. Kepalanya yang besar diseimbangkan dengan ekornya yang panjang dan kaku.

Masing-masing kaki Deinonychus mempunyai empat buah jari, tetapi yang berkembang baik hanya tiga jari. Jari yang ada cakar sabitnya, sangat kuat dan lebih pendek dibandingkan jari-jari yang lain. Jari ini mungkin tidak menyentuh tanah saat berjalan, sebab jejak kaki yang ditinggalkan pada tanah yang lembek, tampak jelas bahwa mereka berjalan dengan dua jari, sama seperti burung unta.

Bagian tangan Deinonychus sangat panjang. Masing-masing tangan memiliki tiga jari yang relatif kurus, tetapi memiliki cakar yang panjang, tajam dan melengkung. Cakar-cakar itu digunakan untuk mencengkeram mangsanya yang berusaha untuk melepaskan diri.

Deinonychus memiliki ekor yang panjang, kaku dan lurus. Hal ini disebabkan adanya lapisan tulang berbentuk batang tipis. Hanya bagian ekor yang dekat tubuh saja, yang dapat digerakkan. yang lainnya kaku dan lurus seperti gagang sapu, mirip ekor yang dimiliki reptil terbang primitif (Pterosaurus).

Masa Kehidupan

Deinonychus  diperkirakan hidup di zaman Kapur, sekitar 115 - 110 juta tahun yang lalu. Mereka lebih suka hidup di daerah pesisir dekat laut yang membagi Amerika Utara menjadi dua bagian.

Bayi Deinonychus

Induk betina Deinonychus membuat sarang di pasir, yang berupa lubang dangkal dengan tepinya yang agak meninggi, seperti mangkuk. Induk Deinonychus mengeluarkan dua butir telur dalam waktu yang bersamaan di tengah-tengah sarangnya. Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk menghasilkan sekitar 30 butir telur. Sang induk lalu mengerami telur-telur tersebut, layaknya seekor burung.

Segera setelah menetas dari telurnya, anak Deinonychus akan mencari makan sendiri. Cakar sabit di kedua kakinya, kemudian sudah berkembang. Mangsanya yang pertama-tama adalh hewan-hewan kecil yang ada di semak-semak atau di sepanjang tepian sungai atau pantai, seperti kadal, salamander atau sebangsa tikus. ia dengan sabar menunggu mangsanya dan kemudian menerkamnya dengan kecua cakarnya yang besar dan kuat.

Senjata

Deinonychus adalah pemburu yang lihai. Mereka lebih lincah dan gesit dibanding dinosaurus pemakan daging lainnya, yang lebih besar. Saat dewasa, Deinonychus  akan memburu dinosaurus-dinosaurus lain, seperti Sauropoda besar, Ornithopoda, atau Ankylosauria yang memiliki perisai punggung, untuk dijadikan mangsanya.  Tetapi mangsa yang paling disukainya adalah Tenontosaurus, sejenis dinosaurus pemakan tumbuhan.

Deinonychus berburu secara berkelompok, guna mengimbangi mangsanya yang berukuran lebih besar. Anak-anak Deinonychus juga sudah memiliki naluri berburu sejak dini, meskipun mereka juga harus belajar untuk bisa bekerja sama dengan sesama anggota kelompoknya.

Saat mendapatkan mangsanya, Deinonychus akan menyerangnya dengan menendangnya dengan menggunakan kedua kakinya, yang memiliki cakar-cakar yang sangat tajam dan kuat.
Selanjutnya, Deinonychus yang memiliki 70 gigi dengan panjang sekitar 2,5 cm, berbentuk seperti gergaji yang tajam dan melengkung, akan merobek-robek mangsanya.
Fosil

Tulang-belulang Deinonychus ditemukan di negara bagian Wyoming, Oklahoma, Montana, Utah, dan Maryland, Amerika. John Ostrom adalah yang pertama meneliti kerangkanya, ditahun 1960, namun bukan yang pertama menemukan kerangkanya. Barnum Brown menemukan fosil Deinonychus di tahun 1930 – namun tidak sempat memberikan nama kepadanya.

Kerangka Deinonychus ringan dan ringkih. tulang-tulangnya berongga dan mudah patah. itulah sebabnya tulang-tulangnya tidak bisa bertahan sampai jutaan tahun, sehingga fosil Deinonychus, sangat jarang ditemukan. Ini berbeda dengan gigi-giginya yang keras, sehingga bisa lebih tahan selama jutaan tahun, dan sering menjadi satu-satunya bukti, bahwa hewan-hewan tersebut pernah ada.

Di beberapa bagian dari Wyoming dan Montana, lebih dari 40 persen dari fosil Tenontosaurus ditemukan bersama dengan gigi Deinonychus yang bertebaran.
*sumber :http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Dinosaurus*