Sunday, July 29, 2012
Macam - Macam Jilbab Modis dan anggun
Rumus-rumus Integral Baku
Fungsi Pangkat
Fungsi Eksponensial
Fungsi Trigonometri
*sumber : http://davidrevala.blogspot.com/2012/07/rumus-rumus-integral-baku.html*
Fungsi Eksponensial
Fungsi Trigonometri
*sumber : http://davidrevala.blogspot.com/2012/07/rumus-rumus-integral-baku.html*
INTEGRAL
RINGKASAN INTEGRAL.
Berikut ini adalah Tabel Integral dan beberapa teknik mengintegralkan.
Disini C adalah sembarang konstanta.
1.   Rumus umum

2.  Fungsi Aljabar

3.  Fungsi Eksponensial

4.  Fungsi Trigonometri

5.  Fungsi Trigonometri  (lanjutan)

6.  Fungsi Invers Trigonometri

7.  Fungsi Hiperbolik

8.   Berikut ini adalah rumus-rumus trigonometri yang sering digunakan dalam menyelesaikan masalah integral.

9.  Gunakan Rumus Trigonometri tersebut untuk mencari  

10.  Seperti nomor 9.

11.  INTEGRAL PARSIAL
      Rumus dari Integral Parsial 

12.   Hitungan berikut menggunakan integral Parsial dengan cara reduksi

13.   Seperti nomor 12.

14.  Masih menggunakan integral parsial.

15.   Menyelesaikan masalah berikut menggunakan integral parsial,  dengan rumus reduksi

16.   SUBSTITUSI TERIGONOMETRI.
         Untuk Integrand dengan bentuk seperti berikut, gunakan substitusi Trigonometri

17.  INTEGRAL FUNGSI RASIONAL.

       Ubahlah fungsi rasional menjadi pecahan parsial, dengan cara :
      (i)    Apabila g (x) terdiri dari satu suku saja, bagilah  f (x) dengan g (x)
     (ii)  Apabila derajat f (x) lebih besar atau sama dengan derajat
 derajat g (x), bagilah f (x) dengan g (x) . Sisanya yang dipecah 
menjadi pecahan parsial.
   (iii)  Selanjutnya faktorkan penyebut, yaitu g (x).
   (iv)  Berikut adalah petunjuk mengubah ke pecahan parsial

Catatan untuk  :


                     Integral fungsi rasional dengan pembilang adalah turunan penyebut sama dengan ln dari penyebut
adalah bentuk arctan
             Contoh  :
 
 *sumber : http://paulusharsono.wordpress.com/2009/06/09/integral/*
B. INTEGRAL TAK TENTU
Seperti yang telah kita ketahui bahwa integral merupakan antiturunan. Jadi, apabila terdapat fungsi F(x) yang dapat didiferensialkan pada interval [a, b] sedemikian hingga 
 maka antiturunan dari f(x) adalah F(x) + c. Secara matematis, ditulis: 
 maka antiturunan dari f(x) adalah F(x) + c. Secara matematis, ditulis:   f(x) dx = F(x) + c  | 
  ||||
| dimana |  dx | 
    
= 
 | 
    Lambang integral yang menyatakan operasi antiturunan | |
| f(x) | 
= 
 | 
    Fungsi integran, yaitu fungsi yang dicari antiturunannya | ||
| c | 
= 
 | 
    Konstanta | ||
Sebagai contoh, dapat kita tuliskan:
 
karena

Sehingga kita dapat memandang integral tak tentu 
sebagai wakil keseluruhan keluarga fungsi (satu antiturunan untuk setiap
 nilai konstanta c). Pengertian tersebut dapat digunakan untuk 
membuktikan teorema-teorema berikut yang akan membantu dalam pengerjaan 
hitung integral.
 





Pembuktian Teorema 1

Pembuktian Teorema 3 dan 4

Contoh 1

Pembuktian Teorema 6 

B.1. Aturan Integral Susbtitusi
Aturan integral substitusi seperti yang tertulis di 
Teorema 5. Aturan ini digunakan untuk memecahkan masalah pengintegralan 
yang tidak dapat diselesaikan dengan rumus-rumus dasar yang sudah 
dipelajari. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 2

Contoh 3 

Contoh 4 

Pembuktian Teorema 7 




Contoh 5

Contoh 6 

Contoh 7
 
 *sumber ; http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/prog3.php?proses=1&kd=Mat-010102&bab=Integral&judul=Matematika&rincian=Integral%20Tak%20Tentu&kd_judul=Mat-01&kode_bab=01&kode_sub=02*
Subscribe to:
Comments (Atom)












 f(x) dx = F(x) + c